Langsung ke konten utama

Postingan

A Hurt Soul

Sedih ya rasanya diremehkan atau bahkan dibercandain tentang mental, entah itu beneran cuman bercanda tapi rasanya ini melewati batas.  Mental kerupuk dan diremehin, aaa it's really broke my heart . Aku gak pernah berekesptasi orang yang aku sayangi bakal bercanda tentang mental health.  Ini yang gak aku suka, aku suka melepas ketawa dengan kalian, tapi disaat yang bersamaan aku juga tersakiti dengan sesuatu yang kalian remehkan yang menurutku melewati batas toleransiku. Aku suka banget menghabisi waktu bersama kalian, tapi lama-kelamaan ini adalah hal yang membuat aku gak nyaman. Aku gak nyaman, aku sedih, tapi di sisi lain aku bersyukur, kalian membuat aku dekat dengan Tuhan, tiap malam setelah pulang main aku selalu berdoa-sembhayang tengah malam di sanggah. Aku berdoa minta dilapangkan hatiku agar aku bisa memaafkan kalian, ...walau kalian gak pernah minta maaf atau merasa bersalah sedikit pun. Aku gak papa dikatain tapi kalau diremehin... aku kecewa.

Tujuan Akhir

Kadang tu ngikutin arus, kemana dibawa, disitu akhirnya tujuan kita. Tapi setelah mau sampai tujuan akhir, kadang-kadang ada penyeselan “kenapa ya saya gak A kemarin, kenapa ya pas lagi ngelakuin B saya kurang effort (padahal kalau diinget-inget saya cukup melakukan banyak hal, mungkin beberapa hal kurang belum dilakuin karena compare sama yang lain).”

Khuluk Manusia

Lucunya manusia, selalu mencari kambing hitam atas kesalahannya sendiri. aku manusia itu...

Place & People

"It's not about place anymore, but the people..." Aku percaya bukan lagi tentang tempatnya, tapi orang-orang di sekitarnya. bersambung

365 Hari Sebatas Teman

Sejak 2021 aku mengenalmu,  tidak pernah terpikirkan olehku, kamu akan menjadi manusia favoritku  ---sampai detik ini. Hi, manusia favoritku senang rasanya bisa  menjadi bagian kecil dalam hidupmu. ---walau sekarang terlupakan. Manusia favoritku , terima kasih sudah menjadi paling mengerti diriku kala itu. Terima kasih sudah menjadi system support -ku, walau mungkin kamu  menganggap itu sepele atau hal yang biasa, tapi bagiku itu hal yang besar. Aku rindu mendengar ceritamu, yang mungkin itu membuatku berkecil hati, karena kamu sudah menemukan dambaan hatimu. Tapi tidak apa-apa, selama aku disampingmu, manusia favoritku , semuanya baik-baik saja walau hanya sebatas pendengar. Manusia favoritku , setelah semuanya yang terjadi, tidak pernah bisa aku membencimu, semua terlihat baik-baik saja. Sekelilingku mengatai aku bodoh, tapi mereka tidak tahu kebaikanmu. Mari, manusia favoritku , kita kembali lagi membeli spaghetti chicken katsu  lalu duduk di taman seperti ...

Lima Tahun Yang Sirna

Kembali mendengar kabarmu setelah lima tahun berlalu, O Tuan, bayangmu masih ada dalam benakku. Kabar buruk yang aku dapatkan,  tidak dapat kubayangkan bagaimana rapuhnya hatimu. Tuan, ini tidak mudah, tapi aku percaya kamu bisa melewati semua. Puan di sampingmu yang begitu cantik jelita, aku turut lega. Tuan, aku masih ditempat yang sama, aku tidak tahu bagaimana pergi. Aku terjebak oleh kesialan yang telah aku lakukan.

Melepaskan dan Merelakan (@Phosphenous)

Karena melepaskan bukan berarti merelakan— Memposisikan diriku sebagai orang yang pernah terluka dan sekarang aku merasa patah. Sekejap hilang semua percaya yang kurangkai sedemikian rupa hanya karena tingkahmu yang tak kusangka-sangka. Segala yang ada kini hancur tak bersisa. Kau terus membanjiri isi otakku, merubah yang hening menjadikannya terasa bising. Hingga perlahan air mataku mengering sebab kita merasa begitu asing. Aku mulai nyaman bersandar pada dinding, sembari m engumpulkan ingatan berupa puing-puing. Perasaanku terombang ambing mengiri langkah kita yang saling menguatkan diri masing-masing. Siapa sangka nyatanya kuatku tak begitu utuh. Meski seberusahaku mencobanya acuh, namun padamu hatiku tetap jatuh. Sebelum langkahmu terlalu jauh, aku rela bersimpuh menyerah pada rindu. Aku tak bisa mematikan sesuatu yang seharusnya tumbuh.  Kemarilah jika kau ingin membasuh asal pastikan niatmu bersungguh-sungguh. — beruangbetina # dandelion